Timnas U-22 Indonesia berhasil mengalahkan tuan rumah Persibangga Purbalingga 1-0 dalam laga persahabatan di Stadion Goentoer Darjono, Purbalingga, Minggu petang.
Pertandingan yang disaksikan sekitar 10.000 penonton ini berlangsung seru sejak wasit Sabar Murfianto meniup peluit tanda dimulainya babak pertama.
Para pemain Timnas U-22 binaan Aji Santoso ini langsung melancarkan serangan ke pertahanan Persibangga. Akan tetapi, berbagai upaya Garuda Muda untuk membobol gawang Persibangga yang dijaga kiper Suchaimin selalu kandas di tengah jalan.
Salah satu peluang gol yang dimiliki Timnas U-22 terjadi pada menit ke-17, namun bola yang ditendang oleh Didik Ariyanto dapat ditangkap oleh kiper Suchaimin.
Demikian pula bola yang ditendang Agung Supriyanto pada menit ke-20 terlalu tinggi sehingga hanya melintas di atas mistar gawang Persibangga.
Hal yang sama juga terjadi pada Persibangga Purbalingga. Sejumlah peluang gol yang dimiliki anak-anak asuhan Ahmad Muhariya gagal dimanfaatkan dengan baik.
Seperti yang terjadi pada menit ke-29, bola umpan dari Gunaryo, gagal ditendang oleh Harry Nur Y yang berada di depan gawang Timnas U-22 yang dijaga kiper Dhika Bayangkara.
Menjelang berakhirnya babak pertama, salah seorang pemain belakang Persibangga, Upi Hi Azis, harus meninggalkan lapangan karena mengalami cedera engkel.
Hingga turun minum, kedudukan masih tetap bertahan 0-0.
Memasuki babak kedua, permainan Timnas U-22 semakin garang dengan melancarkan serangan yang bertubi-tubi ke pertahanan Persibangga, hingga akhirnya sebuah gol dapat diciptakan oleh Fandi Eko pada menit ke-48.
Bola yang ditendang Fandi Eko berkat umpan datar dari Kurniawan ini bersarang di gawang Persibangga sehingga kedudukan berubah menjadi 0-1 untuk Timnas U-22.
Pertarungan pun semakin sengit dan sebuah pelanggaran dilakukan pemain Timnas U-22 terhadap Saeful Amar sehingga wasit memberikan hadiah penalti bagi Persibangga.
Akan tetapi, tendangan penalti yang dilakukan oleh Gunaryo gagal dieksekusi dengan baik.
Hingga peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan ditiup oleh wasit Sabar Murfianto, kedudukan tak berubah untuk keunggulan Timnas U-22.
Tampilkan postingan dengan label Berita Sepak Bola Indonesia. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Berita Sepak Bola Indonesia. Tampilkan semua postingan
Selasa, 19 Juni 2012
Kompetisi Liga Indonesia Musim Depan Dikelola Pihak Asing
Rencana PSSI untuk menyatukan dua kompetisi di Indonesia tampaknya bukan isapan jempol belaka. Kabarnya PSSI meminta pihak ketiga untuk mengelola kompetisi yang lebih baik untuk musim depan.
Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin, mengatakan bahwa penunjukan pihak asing yang profesional dan bebas dari keberpihakan mungkin diperlukan untuk mengelola kompetisi yang lebih fair. Sebagaimana diketahui, ISL dan IPL dikelola oleh dua pihak yang berbeda, yaitu PT Liga Indonesia untuk ISL dan PT Liga Prima Indonesia Sportindo untuk IPL.
"Usulan untuk menjaga independensi dan fairness bisa saja ditunjuk operator yang berisi pihak profesional dari konsultan asing yang berpengalaman," jelas Djohar Arifin.
Namun PSSI tak ingin memutuskan terlebih dahulu mengenai kepastian kompetisi musim depan. Pasalnya PSSI telah menyerahkan sepenuhnya semua hal terkait dualisme kepada keputusan Joint Committee.
"Pada prinsipnya apabila hal tersebut merupakan keputusan terbaik dariJoint Committee dan berdampak positif dan disetujui oleh Task Force AFC, kami akan mempertimbangkannya,” ujar Djohar Arifin Husin.
Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin, mengatakan bahwa penunjukan pihak asing yang profesional dan bebas dari keberpihakan mungkin diperlukan untuk mengelola kompetisi yang lebih fair. Sebagaimana diketahui, ISL dan IPL dikelola oleh dua pihak yang berbeda, yaitu PT Liga Indonesia untuk ISL dan PT Liga Prima Indonesia Sportindo untuk IPL.
"Usulan untuk menjaga independensi dan fairness bisa saja ditunjuk operator yang berisi pihak profesional dari konsultan asing yang berpengalaman," jelas Djohar Arifin.
Namun PSSI tak ingin memutuskan terlebih dahulu mengenai kepastian kompetisi musim depan. Pasalnya PSSI telah menyerahkan sepenuhnya semua hal terkait dualisme kepada keputusan Joint Committee.
"Pada prinsipnya apabila hal tersebut merupakan keputusan terbaik dariJoint Committee dan berdampak positif dan disetujui oleh Task Force AFC, kami akan mempertimbangkannya,” ujar Djohar Arifin Husin.
Syamsir Alam Dipanggil Timnas U-22
Untuk merealisasikannya, Koordinator timnas, Bob Hippy mengungkapkan, PSSI harus menunggu kesepakatan dengan pihak-pihak terkait, seperti pemilik klub Vise, Nirwan Bakrie. Bob mengakui bahwa sejauh ini langkahnya lancar, bahkan kedua pihak akan segera bertemu dalam waktu dekat.
"Saya sudah janjian sama dia (Nirwan), dan mau ketemu juga dalam waktu dekat ini. Apalagi, Syamsir juga mengaku tertarik membela timnas. Jadi, kita tinggal tunggu saja bagaimana kesepakatan nanti," ungkap Bob kepada Kompas.com di Jakarta, Selasa (19/6/2012).
Untuk memperkuat timnas ini pula, PSSI juga telah memanggil sejumlah pemain yang berkompetisi di Indonesian Super League (ISL). Pemanggilan juga menjadi ajang pembuktian langkah rekonsiliasi yang sudah menghasilkan nota kesepahaman antara PSSI dan KPSI beberapa waktu lalu di Kuala Lumpur, Malaysia.
"Jadi semua pemain ISL sudah dipanggil, termasuk juga Syamsir Alam dan kawan-kawan untuk turnamen Piala Asia U-22 nanti," tegas Bob.
Sebelumnya, Syamsir sempat diminta masuk skuad timnas saat melakoni turnamen Al-Nakbah di Palestina beberapa waktu lalu. Akan tetapi, striker jebolan Sociedad Anonima tersebut batal membela skuad "Merah Putih". Klubnya tidak memberikan izin karena liga Divisi II Belanda masih bergulir. Saat ini, tercatat empat pemain Indonesia bermain di CS Vise, yakni Syamsir Alam, Alfin Tuasalamony, Yandi Munawar, dan Yericho Christiantoko.
Sementara itu, Indonesia menjadi tuan rumah grup E dalam babak kualifikasi Piala Asia U-22 bersama sejumlah tim kuat Asia, seperti Australia, Singapura, Timor Leste, Makau, dan Jepang. Hanya juara dan runner-up masing-masing grup, satu peringkat terbaik, plus tuan rumah yang akan lolos ke putaran final.
Sabtu, 16 Juni 2012
PSSI Kirimkan Timnas U-14 ke Jepang
PSSI kembali akan memberangkatkan anak-anak muda bertalenta yang tergabung dalam Tim Nasional (Timnas) Indonesia U-14 ke Jepang.
Rencananyak mereka akan berangkat Sabtu (16/6/2012) siang ini. Selama di Jepang, Timnas U-14 bakal menghadapi tim tim sepakbola dalam invitasi sepakbola internasional di Osaka. Tim dipimpin Imran, sebagai manager tim, dengan berkekuatan 18 pemain.
Dalam rilis yang dikeluarkan PSSI, berikut nama pemain Timnas U-14: Yusuf Wahyu Pradana, Philiple Michael Tapilaptu, Jujun Saepuloh, Duan Dito Syahbana, Andi Abdulazis Zulfikar, Gilang Ramadhani, Habel kevin Siegers Nasrulloh Nugraha, Muhammad Nur Arfah Ali, Jojok Kurniawan, Muhammad Sebastian Veron, Ricarhdo Waliwalang, Aldo Prasetyo, Handika Bhayangkara, Muhammad Ilham Usman, Muhammad Hilmi Daffa, Sanjen Prakash, Muhammad Nir Ikhsan, Gian Zola Nugraha.
Rencananyak mereka akan berangkat Sabtu (16/6/2012) siang ini. Selama di Jepang, Timnas U-14 bakal menghadapi tim tim sepakbola dalam invitasi sepakbola internasional di Osaka. Tim dipimpin Imran, sebagai manager tim, dengan berkekuatan 18 pemain.
Dalam rilis yang dikeluarkan PSSI, berikut nama pemain Timnas U-14: Yusuf Wahyu Pradana, Philiple Michael Tapilaptu, Jujun Saepuloh, Duan Dito Syahbana, Andi Abdulazis Zulfikar, Gilang Ramadhani, Habel kevin Siegers Nasrulloh Nugraha, Muhammad Nur Arfah Ali, Jojok Kurniawan, Muhammad Sebastian Veron, Ricarhdo Waliwalang, Aldo Prasetyo, Handika Bhayangkara, Muhammad Ilham Usman, Muhammad Hilmi Daffa, Sanjen Prakash, Muhammad Nir Ikhsan, Gian Zola Nugraha.
Jumat, 15 Juni 2012
Syamsir Alam Bakal Perkuat Timnas di Piala Asia U-22
Pesepakbola asli Indonesia, kelahiran Balingka, Agam, Sumatera Barat, 6 Juli 1992, tengah diupayakan PSSI untuk diterjunkan dalam babak kualifikasi Piala Asia U-22 di Pekanbaru, Riau, 5 hingga 15 Juli mendatang.
"Sekarang, sudah tidak ada lagi pemain kompetisi Indonesian Premier League (IPL) atau Indonesia Super League (ISL). Semua pesepak bola boleh membela Timnas," ujar Koordinator Timnas, Bob Hippy padaBola.net.
"Ini merupakan langkah lanjutan dari MoU yang disepakati PSSI dan pihak PT Liga Indonesia dan diketahui Task Force AFC di Kuala Lumpur, 7-9 Juni yang lalu," tambah Bob.
"Apalagi, Timnas U-22 memang masih melakukan seleksi untuk menambah personil," lanjutnya.
Pria yang juga menjabat sebagai anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI tersebut menambahkan, upaya merekrut Syamsir Alam menjadi skuad Timnas semakin membesar setelah mendapatkan lampu hijau dari Nirwan Bakrie, selaku pemilik klub RCS Vise.
Karena itu, Lebih jauh dikatakan Bob, pihaknya terus berupaya mendatangkan pemain yang pernah menimba ilmu di beberapa klub Belanda, seperti Heerenveen dan Vitesse Arnhem tersebut.
"Apalagi, Syamsir juga mengaku tertarik membela Timnas. Sehingga, bak gayung bersambut saja. Karena itu, kini tinggal menunggu kesepakatan antara pihak-pihak terkait saja," tuturnya.
Selain itu, Bob mengatakan jika sejumlah laga uji coba sudah disiapkan bagi Timnas U-22 yang kini berjumlah 30 orang. Namun, Bob mengakui, masih belum dapat memastikan tim mana saja yang akan dihadapi.
"Dipastikan, uji coba hanya dengan tim lokal yang berasal dari kompetisi ISL atau IPL saja," tandasnya.
Kamis, 14 Juni 2012
Garuda Muda Tundukkan Gamba Osaka Junior
Tim nasional Indonesia U-12 yang dikirim ke Jepang untuk berlatih-tanding, akhirnya memetik hasil baik. Saat bentrok dengan salah satu tim junior klub kenamaan peserta J-League, Gamba Osaka, di J-Green Osaka, Jepang, Kamis (14/6), Garuda Muda berhasil meraih kemenangan dengan skor tipis 3-2.
Di dalam partai uji coba keduanya di Osaka, timnas U-12 sendiri bermain cukup baik. Seperti yang dilansir binasepakbola.com, dengan variasi serangan, baik lewat tusukan dari kedua sayap maupun penetrasi dari tengah lapangan, timnas muda bahkan sempat membuat pertahanan Gamba Osaka U-13 kewalahan dan kocar-kacir.
Puncaknya, timnas junior Indonesia bisa mencetak gol lebih dulu sebelum akhirnya menutup laga dengan kemenangan 3-2. Ketiga gol yang memenangkan Indonesia sendiri masing-masing diciptakan M. Daffa Imran, M. Raffi Izzudin dan M. Reza Dahlevi Imran.
Atas kemenangan ini, timnas U-12 pun akhirnya bisa membalaskan kekalahan 1-2 yang diterima dari tangan Cerezo Osaka U-13, Rabu kemarin. Sekaligus, membuat pecinta sepak bola Indonesia paling tidak bisa tersenyum bangga di tengah konflik yang belum juga usai di sepak bola Indonesia.
Selamat, Garuda Muda!
Di dalam partai uji coba keduanya di Osaka, timnas U-12 sendiri bermain cukup baik. Seperti yang dilansir binasepakbola.com, dengan variasi serangan, baik lewat tusukan dari kedua sayap maupun penetrasi dari tengah lapangan, timnas muda bahkan sempat membuat pertahanan Gamba Osaka U-13 kewalahan dan kocar-kacir.
Puncaknya, timnas junior Indonesia bisa mencetak gol lebih dulu sebelum akhirnya menutup laga dengan kemenangan 3-2. Ketiga gol yang memenangkan Indonesia sendiri masing-masing diciptakan M. Daffa Imran, M. Raffi Izzudin dan M. Reza Dahlevi Imran.
Atas kemenangan ini, timnas U-12 pun akhirnya bisa membalaskan kekalahan 1-2 yang diterima dari tangan Cerezo Osaka U-13, Rabu kemarin. Sekaligus, membuat pecinta sepak bola Indonesia paling tidak bisa tersenyum bangga di tengah konflik yang belum juga usai di sepak bola Indonesia.
Selamat, Garuda Muda!
Bina Atlet Usia Muda, PSSI Kontrak Pelatih Belanda
Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) telah mendatangkan pelatih asing asal Belanda untuk lebih serius melakukan pembinaan sepak bola usia dini.
"Saat ini kita sudah kontrak pelatih-pelatih usia muda dari UEFA asal Belanda. Dan sekarang mereka sudah mulai bekerja," ujar Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin, saat memberi sambutan dalam acara penentuan drawing 14 tim finalis AQUA Danone National Cup, di Hotel Ritz Carlton, Mega Kuningan, Jakarta, (Kamis 14/6/2012).
Dihadapan 14 tim anak-anak 10-12 tahun yang akan bersaing dalam ajang tersebut, Djohar menuturkan betapa pentingnya pembinaan pemain usia muda untuk membentuk Tim Nasional Indonesia yang kuat.
"PSSI sangat memperhatikan pembinaan sepak bola usia dini, sehingga setiap kejuaraan yang melibatkan anak-anak di bawah usia 12 tahun mendapat kontribusi yang besar. Dengan adanya pembinaan usia dini di setiap daerah akan menghasilkan output terutama, munculnya pemain berkualitas yang kelak bisa masuk skuad timnas Indonesia," ujar Djohar.
Selain mengontrak pelatih asing, menurut Djohar PSSI juga telah membuat sebuah buku kurikulum pembinaan bermain sepak bola untuk anak usia muda yang ditulis oleh Timo Scheunemman.
"Untuk mendukung itu semua, kami siapkan bersama Coach Timo buku kurikulum lengkap.
Sehingga para pelatih yang tersebar di seluruh Indoneia, dari Aceh sampai Papua akan punya acuan. Dengan begitu akan banyak anak muda yang tercungkil bakatnya," tegas Djohar.
"Saya berharap 5-10 tahun ke depan makan akan ada pemain nasional kita bermain di Eropa dan bisa mengibarkan bendera merah putih lebih tinggi dari bendera negara lain," tandas Djohar.
Namun Djohar enggan menyebutkan nama-nama pelatih asing yang dikontrak tersebut.
"Saat ini kita sudah kontrak pelatih-pelatih usia muda dari UEFA asal Belanda. Dan sekarang mereka sudah mulai bekerja," ujar Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin, saat memberi sambutan dalam acara penentuan drawing 14 tim finalis AQUA Danone National Cup, di Hotel Ritz Carlton, Mega Kuningan, Jakarta, (Kamis 14/6/2012).
Dihadapan 14 tim anak-anak 10-12 tahun yang akan bersaing dalam ajang tersebut, Djohar menuturkan betapa pentingnya pembinaan pemain usia muda untuk membentuk Tim Nasional Indonesia yang kuat.
"PSSI sangat memperhatikan pembinaan sepak bola usia dini, sehingga setiap kejuaraan yang melibatkan anak-anak di bawah usia 12 tahun mendapat kontribusi yang besar. Dengan adanya pembinaan usia dini di setiap daerah akan menghasilkan output terutama, munculnya pemain berkualitas yang kelak bisa masuk skuad timnas Indonesia," ujar Djohar.
Selain mengontrak pelatih asing, menurut Djohar PSSI juga telah membuat sebuah buku kurikulum pembinaan bermain sepak bola untuk anak usia muda yang ditulis oleh Timo Scheunemman.
"Untuk mendukung itu semua, kami siapkan bersama Coach Timo buku kurikulum lengkap.
Sehingga para pelatih yang tersebar di seluruh Indoneia, dari Aceh sampai Papua akan punya acuan. Dengan begitu akan banyak anak muda yang tercungkil bakatnya," tegas Djohar.
"Saya berharap 5-10 tahun ke depan makan akan ada pemain nasional kita bermain di Eropa dan bisa mengibarkan bendera merah putih lebih tinggi dari bendera negara lain," tandas Djohar.
Namun Djohar enggan menyebutkan nama-nama pelatih asing yang dikontrak tersebut.
PSSI Jalin Kerja Sama Dengan Klub Brasil
PSSI siap untuk menjalin kerja sama dengan klub Brasil Cruzeiro, dalam hal pembinaan usia muda. Hal ini dipaparkan Koordinator Tim Nasional Indonesia sekaligus Ketua bidang Pembinaan Usia Muda PSSI, Bob Hippy dalam jumpa pers di Kantor PSSI Senayan Jakarta hari ini (Kamis 14 Juni 2012).
Ketertarikan klub-klub di dunia untuk melakukan kerja sama dengan Indonesia dalam melakukan pembinaan usia muda, terus berlanjut. Setelah Boca Junior, kini Indonesia kembali kedatangan klub luar negeri yakni peserta Campeonato Brasileiro Série A, Cruzeiro.
Namun berbeda dengan klub seperti Boca Junior, Arsenal, Real Madrid, ataupun Liverpool, Cruizero melakukan pembinaan tanpa membuka sekolah sepak bola.
Setelah melakukan hal tersebut, Bob menambahkan bahwa Cruzeiro akan membawa pemain tersebut ke Brasil. Di sana para pemain berbakat yang terpilih akan kembali dilatih.
Saat disinggung mengenai niat Cruziero, Head Coach Cruizeiro Official Representatif Asia, Jaino Matos mengungkapkan alasan pihaknya datang ke Indonesia.
Ketertarikan klub-klub di dunia untuk melakukan kerja sama dengan Indonesia dalam melakukan pembinaan usia muda, terus berlanjut. Setelah Boca Junior, kini Indonesia kembali kedatangan klub luar negeri yakni peserta Campeonato Brasileiro Série A, Cruzeiro.
Namun berbeda dengan klub seperti Boca Junior, Arsenal, Real Madrid, ataupun Liverpool, Cruizero melakukan pembinaan tanpa membuka sekolah sepak bola.
Setelah melakukan hal tersebut, Bob menambahkan bahwa Cruzeiro akan membawa pemain tersebut ke Brasil. Di sana para pemain berbakat yang terpilih akan kembali dilatih.
Saat disinggung mengenai niat Cruziero, Head Coach Cruizeiro Official Representatif Asia, Jaino Matos mengungkapkan alasan pihaknya datang ke Indonesia.
Sabtu, 09 Juni 2012
Liga Indonesia Kembali Bersatu
Aosiasi Sepak Bola Asia (AFC) menjadi penengah perjanjian di antara kelompok-kelompok olah raga yang bersaing di Indonesia, Jumat, satu pekan sebelum FIFA memberlakukan tenggat waktu untuk menghentikan perseteruan tersebut.
Drama terbaru dalam sepak bola Indonesia yang dimulai pada Desember ketika pengurus lama Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menggelar kompetisi liga yang diikuti klub-klub papan atas yang memisahkan diri dari PSSI.
FIFA telah memberikan batas waktu sampai 15 Juni untuk menyatukan klub di bawah satu kepengurusan atau mendapat sanksi dari badan sepak bola tertinggi di dunia tersebut.
Drama terbaru dalam sepak bola Indonesia yang dimulai pada Desember ketika pengurus lama Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menggelar kompetisi liga yang diikuti klub-klub papan atas yang memisahkan diri dari PSSI.
FIFA telah memberikan batas waktu sampai 15 Juni untuk menyatukan klub di bawah satu kepengurusan atau mendapat sanksi dari badan sepak bola tertinggi di dunia tersebut.
AFC mengatakan bahwa MoU ditandatangani pada Kamis di Kuala Lumpur.
"Ini adalah awal dari sebuah babak baru dalam sepak bola Indonesia dan kesempatan untuk mengesampingkan perbedaan pribadi dan politik demi kepentingan sepak bola," kata wakil presiden AFC HRH Pangeran Abdullah Ibni Sultan Ahmad Shah.
Berdasarkan perjanjian tersebut, komite yang dibentuk PSSI akan merancang liga papan atas baru dan Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI) tidak akan diakui sebagai pengurus. Namun, empat anggota KPSI akan kembali bergabung dengan PSSI.
Perjanjian ini memungkinkan Liga Super, pesaing kompetisi resmi Liga Prima, bisa melanjutkan kompetisi, tetapi di bawah kepengurusan PSSI.
"Kami yakin bahwa MoU memenuhi persyaratan FIFA saat semua kegiatan sepak bola akan berada di bawah kepengurusan PSSI," kata Shah.
Sayangnya krisis mungkin jauh dari selesai, pasalnya di Jakarta, pejabat PSSI mengadakan pertemuan darurat pada Jumat untuk membahas tindak lanjut dari perjanjian itu.
Mereka mengatakan bahwa perwakilan mereka menandatangani MoU tetapi mereka sendiri tidak pernah setuju perjanjian itu secara penuh.
"Tentu saja, kami senang bahwa Liga Super akan kembali di bawah PSSI, tapi kami tidak pernah setuju untuk anggota KPSI dikembalikan ke asosiasi kami," kata pengurus resmi PSSI Rudolf Yesayas kepada AFP.
"Pada pertemuan itu ada banyak pejabat di sini, dan saya dapat bercerita banyak dari kita yang sangat, sangat tidak senang."
PSSI telah berada dalam sorotan AFC dan FIFA dalam beberapa tahun terakhir atas tuduhan korupsi, buruknya kepemimpinan, dan keamanan yang buruk dalam pertandingan yang telah membuat suporter tewas atau terluka parah dalam perkelahian.
Sebelumya FIFA mengancam memberikan sanksi kepada Indonesia, termasuk menendang tim nasional dari kompetisi internasional.
"Ini adalah awal dari sebuah babak baru dalam sepak bola Indonesia dan kesempatan untuk mengesampingkan perbedaan pribadi dan politik demi kepentingan sepak bola," kata wakil presiden AFC HRH Pangeran Abdullah Ibni Sultan Ahmad Shah.
Berdasarkan perjanjian tersebut, komite yang dibentuk PSSI akan merancang liga papan atas baru dan Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI) tidak akan diakui sebagai pengurus. Namun, empat anggota KPSI akan kembali bergabung dengan PSSI.
Perjanjian ini memungkinkan Liga Super, pesaing kompetisi resmi Liga Prima, bisa melanjutkan kompetisi, tetapi di bawah kepengurusan PSSI.
"Kami yakin bahwa MoU memenuhi persyaratan FIFA saat semua kegiatan sepak bola akan berada di bawah kepengurusan PSSI," kata Shah.
Sayangnya krisis mungkin jauh dari selesai, pasalnya di Jakarta, pejabat PSSI mengadakan pertemuan darurat pada Jumat untuk membahas tindak lanjut dari perjanjian itu.
Mereka mengatakan bahwa perwakilan mereka menandatangani MoU tetapi mereka sendiri tidak pernah setuju perjanjian itu secara penuh.
"Tentu saja, kami senang bahwa Liga Super akan kembali di bawah PSSI, tapi kami tidak pernah setuju untuk anggota KPSI dikembalikan ke asosiasi kami," kata pengurus resmi PSSI Rudolf Yesayas kepada AFP.
"Pada pertemuan itu ada banyak pejabat di sini, dan saya dapat bercerita banyak dari kita yang sangat, sangat tidak senang."
PSSI telah berada dalam sorotan AFC dan FIFA dalam beberapa tahun terakhir atas tuduhan korupsi, buruknya kepemimpinan, dan keamanan yang buruk dalam pertandingan yang telah membuat suporter tewas atau terluka parah dalam perkelahian.
Sebelumya FIFA mengancam memberikan sanksi kepada Indonesia, termasuk menendang tim nasional dari kompetisi internasional.
8 Siswa Liga Pendidikan Indonesia Dikirim ke Madrid
Delapan pelajar terbaik hasil penjaringan Liga Pendidikan Indonesia (LPI) dari ribuan sekolah di Indonesia akan dikirim ke Spanyol untuk berlatih sepak bola dan menempuh pendidikan akademis di negeri yang dikenal memiliki klub-klub terbaik di dunia.
"Mereka adalah yang terbaik dari aspek akademis maupun teknis permainan sepak bola. Kami harapkan mereka dapat menjadi atlet-atlet yang bisa mengharumkan nama bangsa," kata Direktur Utama LPI Thoho Cholik Muthohir setelah berpamitan kepada Ketua DPR Marzuki Alie bersama rombongannya di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (7/6).
Delapan siswa tersebut adalah M Dimas Drajat (Gresik), Dwi Candra dan Thomas Kristianda (Semarang), Ronaldo Rorumbula (DIY), Charlie Karonika (Riau), Aldo Cladeo (DKI Jakarta), Muhammad Ilham Fahrisi (Tangerang), dan TM Ichsan dari Aceh.
Mereka sudah melakukan persiapan dan dibina di Semarang selama enam bulan sebelum diberangkatkan.
"Kami sudah berkoordinasi dengan Kedubes Spanyol di Indonesia dan Departemen Pendidikan di Spanyol untuk menempatkan mereka di sekolah-sekolah yang ada di kota Madrid. Mereka akan bersekolah sambil ikut di tim sepak bola Moratalas FC yang berafiliasi atau menjadi basis klub Real Madrid," katanya.
Manajer Proyek LPI Edhy Prasetyo mengatakan dukungan Marzuki Alie adalah bertujuan untuk turut mengangkat pemain nasional menjadi pesepakbola dunia. Gagasan ini, menurutnya, tinggal selangkah lagi sampai bangsa ini berhasil menelurkan pemain kelas dunia.
"Ini kegiatan publik untuk mendorong kelas olahraga di setiap sekolah. Kini LPI menjadi barang rebutan, kami harapkan bisa mencapai cita-cita untuk mendapatkan pemaing-pemain sepakbola dunia," ujarnya.
Menurut dia, LPI adalah liga terbesar di dunia karena dilaksanakan di 296 kabupaten kota yang pada tahun 2010 melibatkan 1948 sekolah dan pada 2011 melibatkan 5.484 sekolah.
"Ke depan targetnya 10 ribu sekolah kita libatkan. Mereka kami saring melalui pemantauan langsung dan rekaman. Awalnya ada 132 anak yang rencananya dikumpulkan, namun kami hanya bisa mendapatkan 99 anak yang kemudian dilatih selama lima minggu. Setelah itu pelatih pun menyusun peringkat mereka dan didapatkan delapan orang ini," katanya.
"Mereka adalah yang terbaik dari aspek akademis maupun teknis permainan sepak bola. Kami harapkan mereka dapat menjadi atlet-atlet yang bisa mengharumkan nama bangsa," kata Direktur Utama LPI Thoho Cholik Muthohir setelah berpamitan kepada Ketua DPR Marzuki Alie bersama rombongannya di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (7/6).
Delapan siswa tersebut adalah M Dimas Drajat (Gresik), Dwi Candra dan Thomas Kristianda (Semarang), Ronaldo Rorumbula (DIY), Charlie Karonika (Riau), Aldo Cladeo (DKI Jakarta), Muhammad Ilham Fahrisi (Tangerang), dan TM Ichsan dari Aceh.
Mereka sudah melakukan persiapan dan dibina di Semarang selama enam bulan sebelum diberangkatkan.
"Kami sudah berkoordinasi dengan Kedubes Spanyol di Indonesia dan Departemen Pendidikan di Spanyol untuk menempatkan mereka di sekolah-sekolah yang ada di kota Madrid. Mereka akan bersekolah sambil ikut di tim sepak bola Moratalas FC yang berafiliasi atau menjadi basis klub Real Madrid," katanya.
Manajer Proyek LPI Edhy Prasetyo mengatakan dukungan Marzuki Alie adalah bertujuan untuk turut mengangkat pemain nasional menjadi pesepakbola dunia. Gagasan ini, menurutnya, tinggal selangkah lagi sampai bangsa ini berhasil menelurkan pemain kelas dunia.
"Ini kegiatan publik untuk mendorong kelas olahraga di setiap sekolah. Kini LPI menjadi barang rebutan, kami harapkan bisa mencapai cita-cita untuk mendapatkan pemaing-pemain sepakbola dunia," ujarnya.
Menurut dia, LPI adalah liga terbesar di dunia karena dilaksanakan di 296 kabupaten kota yang pada tahun 2010 melibatkan 1948 sekolah dan pada 2011 melibatkan 5.484 sekolah.
"Ke depan targetnya 10 ribu sekolah kita libatkan. Mereka kami saring melalui pemantauan langsung dan rekaman. Awalnya ada 132 anak yang rencananya dikumpulkan, namun kami hanya bisa mendapatkan 99 anak yang kemudian dilatih selama lima minggu. Setelah itu pelatih pun menyusun peringkat mereka dan didapatkan delapan orang ini," katanya.
Berdamai, PSSI - KPSI Akan Bentuk Kompetisi Baru
Setelah lama berseteru, PSSI dan KPSI akhirnya memutuskan untuk mewujudkan perdamaian. Dengan dimediasi oleh AFC, kedua belah pihak telah sepakat membentuk kompetisi baru.
Acara penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) perdamaian itu dilakukan oleh PSSI, ISL, dan KPSI di markas AFC di Kuala Lumpur, Kamis (7/6/2012). Kesepakatan ini merupakan buah dari pembicaraan selama dua hari di hadapan Taskforce AFC yang dipimpin oleh Wakil Presiden AFC Pangeran Abdullah Ibni Sultan Ahmad Shah dan anggota Komite Eksekutif FIFA Dato' Worawi Makudi.
Dalam acara ini, hadir juga Sekretaris Jenderal AFC Dato' Alex Soosay, Direktur Asosiasi Anggota dan Pengembangan FIFA Thierry Regenass, Direktur Asosiasi Anggota/Hubungan Internasional dan Pengembangan AFC James Johnson, dan Manajer MAs FIFA Marco Leal. Dari Indonesia, hadir Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin, Ketua PSSI versi KLB Ancol La Nyalla Mattalitti, dan CEO PT Liga Indonesia Joko Driyono.
PSSI dan KPSI telah sepakat untuk bekerja sama dan berkolaborasi demi kepentingan yang lebih besar, yakni kemajuan sepakbola Indonesia. Butir-butir kesepakatan ini adalah:
1. Pembentukan komite gabungan yang nantinya akan membentuk liga profesional yang baru.
2. Komite sebagaimana disebut di nomor 1 akan bekerja sama dengan FIFA dan AFC untuk meninjau kembali statuta serta permasalahan organisasi lain.
3. Empat Anggota Komite Eksekutif PSSI yang dipecat (La Nyalla, Tony Aprilani, Robertho Rouw, dan Erwin Dwi Budiawan) dikembalikan ke posisinya.
4. ISL yang sekarang berjalan akan terus berlangsung secara terpisah, tapi akan di bawah payung PSSI. Sementara KPSI tidak akan mendirikan badan sepakbola sendiri.
"Ini demi kepentingan sepakbola Indonesia dan saya ingin berterima kasih kepada semua pihak dan FIFA yang telah memercayai AFC untuk memimpin misi ini," ujar Pangeran Abdullah.
"Ini adalah awal dari babak baru dalam sepakbola Indonesia dan kesempatan untuk menepikan perbedaan pribadi maupun politis dan mendahulukan kepentingan sepakbola. Ada banyak pekerjaan di depan dan AFC siap membantu Indonesia dalam membentuk liga baru," katanya.
Acara penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) perdamaian itu dilakukan oleh PSSI, ISL, dan KPSI di markas AFC di Kuala Lumpur, Kamis (7/6/2012). Kesepakatan ini merupakan buah dari pembicaraan selama dua hari di hadapan Taskforce AFC yang dipimpin oleh Wakil Presiden AFC Pangeran Abdullah Ibni Sultan Ahmad Shah dan anggota Komite Eksekutif FIFA Dato' Worawi Makudi.
Dalam acara ini, hadir juga Sekretaris Jenderal AFC Dato' Alex Soosay, Direktur Asosiasi Anggota dan Pengembangan FIFA Thierry Regenass, Direktur Asosiasi Anggota/Hubungan Internasional dan Pengembangan AFC James Johnson, dan Manajer MAs FIFA Marco Leal. Dari Indonesia, hadir Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin, Ketua PSSI versi KLB Ancol La Nyalla Mattalitti, dan CEO PT Liga Indonesia Joko Driyono.
PSSI dan KPSI telah sepakat untuk bekerja sama dan berkolaborasi demi kepentingan yang lebih besar, yakni kemajuan sepakbola Indonesia. Butir-butir kesepakatan ini adalah:
1. Pembentukan komite gabungan yang nantinya akan membentuk liga profesional yang baru.
2. Komite sebagaimana disebut di nomor 1 akan bekerja sama dengan FIFA dan AFC untuk meninjau kembali statuta serta permasalahan organisasi lain.
3. Empat Anggota Komite Eksekutif PSSI yang dipecat (La Nyalla, Tony Aprilani, Robertho Rouw, dan Erwin Dwi Budiawan) dikembalikan ke posisinya.
4. ISL yang sekarang berjalan akan terus berlangsung secara terpisah, tapi akan di bawah payung PSSI. Sementara KPSI tidak akan mendirikan badan sepakbola sendiri.
"Ini demi kepentingan sepakbola Indonesia dan saya ingin berterima kasih kepada semua pihak dan FIFA yang telah memercayai AFC untuk memimpin misi ini," ujar Pangeran Abdullah.
"Ini adalah awal dari babak baru dalam sepakbola Indonesia dan kesempatan untuk menepikan perbedaan pribadi maupun politis dan mendahulukan kepentingan sepakbola. Ada banyak pekerjaan di depan dan AFC siap membantu Indonesia dalam membentuk liga baru," katanya.
Akhir Juni, Everton dan Galatasaray Tantang Timnas Indonesia
Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menggagas turnamen segi empat untuk menambah pengalaman bagi timnas nasional Indonesia. Turnamen segi empat yang rencananya digelar pada akhir Juni di Stadion Gelora Bung Karno nanti bakal melibatkan Galatasaray, Everton, dan tim nasional Malaysia U-23.
"Turnamen ini sedang kami matangkan. Pesertanya, kita, Everton, Galatasaray, dan Malaysia," jelas Koordinator Timnas, Bob Hippy, kepada wartawan di kantor PSSI, Jumat (8/6/2012).
Setelah mengikuti turnamen segi empat, tim besutan Nil Maizar ini akan kembali melakoni laga uji coba pada 8 Juli dan 10 Juli 2012. Indonesia akan menguji kekuatan Malaysia pada 8 Juli. Sementara dua hari kemudian, Indonesia kemungkinan besar melawan Vietnam atau Thailand.
Rangkaian uji coba tersebut merupakan langkah PSSI untuk menambah jam terbang timnas sebelum berlaga di Piala AFF 2012. "Program ini untuk timnas. Bahkan, setelah kompetisi selesai, kami akan membuat program bagi timnas sampai Piala AFF," tutur Bob.
"Turnamen ini sedang kami matangkan. Pesertanya, kita, Everton, Galatasaray, dan Malaysia," jelas Koordinator Timnas, Bob Hippy, kepada wartawan di kantor PSSI, Jumat (8/6/2012).
Setelah mengikuti turnamen segi empat, tim besutan Nil Maizar ini akan kembali melakoni laga uji coba pada 8 Juli dan 10 Juli 2012. Indonesia akan menguji kekuatan Malaysia pada 8 Juli. Sementara dua hari kemudian, Indonesia kemungkinan besar melawan Vietnam atau Thailand.
Rangkaian uji coba tersebut merupakan langkah PSSI untuk menambah jam terbang timnas sebelum berlaga di Piala AFF 2012. "Program ini untuk timnas. Bahkan, setelah kompetisi selesai, kami akan membuat program bagi timnas sampai Piala AFF," tutur Bob.
Senin, 04 Juni 2012
La Nyalla : Djohar Arifin Harus Mundur!
"Kami imbau agar Pak Djohar Arifin mengundurkan diri secara teratur. Kalau Indonesia sampai dijatuhi sanksi (suspend), itu artinya PSSI Djohar Arifin yang di-suspend," ujar La Nyalla Mattalitti usai pertemuan anggota (Members Meeting) di Hotel Mercure Ancol, Minggu malam.
La Nyalla mengungkapkan mayoritas pemilik suara sah (voters) yang dulu memilih Djohar Arifin dalam Kongres PSSI di Solo telah mencabut mandatnya melalui mosi tak percaya dan telah pula menggelar Kongres Luar Biasa di Ancol pada tanggal 18 Maret lalu.
Dari hasil pertemuan para anggota tersebut, lanjut dia, diperoleh tekad bulat dari seluruh anggota bahwa kepengurusan hasil KLB harus mendapat legitimasi dari FIFA dan AFC.
"Para anggota bertekad bulat untuk menuntut diberikan legitimasi kepada PSSI hasil KLB. Langkah rekonsiliasi yang selama ini didengung-dengungkan sebenarnya merupakan kewenangan PSSI hasil KLB," ujarnya.
Pertemuan anggota yang dihadiri 462 anggota yang 76 di antaranya pemilik suara sah tersebut, telah menerbitkan surat pernyataan bersama dan ditandatangani secara bersama dengan inti tujuan agar FIFA dan AFC agar melegitimasi PSSI hasil KLB.
"Bahkan, kalau sampai PSSI Djohar Arifin dikenai suspend, PSSI hasil KLB bersama para anggotanya akan jalan terus dan terus berjuang membenahi sepak bola Indonesia," tegas La Nyalla.
Sebelumnya, dalam rapat tersebut La Nyalla lebih dahulu menyampaikan pidatonya terkait dengan dinamika organisasi PSSI menjelang deadline keputusan FIFA karena adanya konflik dualisme organisasi serta kompetisi yang terjadi di Indonesia.
Sebelum penandatangan komunike tersebut, La Nyalla memaparkan kembali mengapa dan bagaimana sampai KLB digelar.
Menurut dia, PSSI di bawah kepemimpinan Djohar Arifin telah nyata-nyata memecah belah organisasi sepak bola Indonesia akibat keputusan-keputusan yang melanggar Statuta PSSI dan mengingkari keputusan Kongres II PSSI di Bali.
"KLB di Solo sama sekali tidak membahas program kerja sehingga kepengurusan Djohar Arifin berkewajiban menjalankan program kerja yang telah menjadi keputusan Kongres II PSSI di Bali, seperti amanat Statuta PSSI, Pasal 40 Ayat (2) Huruf a. Akan tetapi, yang terjadi adalah sebaliknya, PSSI Djohar Arifin telah membuat keputusan yang melanggar Statuta dan Kongres Bali," ujarnya.
Di antara pelanggaran tersebut adalah mengubah nama, format, jumlah peserta dan penyelenggara kompetisi profesional, yang jelas melanggar Keputusan Kongres II PSSI di Bali 2011, Nomor 08 dan 10, tentang Format dan Jumlah Peserta Kompetisi, serta keputusan tentang Pengelola Kompetisi dan Restrukturisasi Saham PT Liga Indonesia.
La Nyalla mengatakan bahwa perubahan itu juga melanggar Statuta PSSI Pasal 23 Ayat (1) Huruf a tentang Peserta Kongres.
Selain itu, lanjut La Nyalla, PSSI Djohar Arifin juga melanggar Statuta PSSI Pasal 37 Ayat (1) Huruf a tentang kewenangan Komite Eksekutif, di antaranya PSSI Djohar juga memasukkan klub-klub yang bukan anggota PSSI ke kasta tertinggi Kompetisi Profesional, seperti Persema Malang dan Persibo Bojonegoro yang telah dipecat dari keanggotaan PSSI dalam Kongres II PSSI di Bali karena mengikuti Kompetisi `breakaway league` (IPL) saat itu.
PSSI Djohar Arifin juga memasukkan klub Persebaya 1927 yang pada kompetisi 2010/2011 mengikuti Kompetisi LPI dan tidak mengikuti Kompetisi PSSI.
Begitu pula, dengan penentuan keabsahan dualisme klub Persija Jakarta dan Arema Indonesia. PSSI Djohar Arifin memutuskan Persija dan Arema yang pada Kompetisi tahun 2010/2011 mengikuti kompetisi IPL.
Sementara itu, klub Bontang FC dan PSM Makassar, tidak seharusnya berlaga di kompetisi kasta tertinggi karena Bontang seharusnya bermain di Divisi Utama dan PSM seharusnya di Divisi I.
Demikian halnya dengan kasus PSMS Medan. Tim PSMS yang asli menolak berlaga di Liga Primer Indonesia (IPL), kemudian PSSI Djohar Arifin membentuk PSMS "kloningan" dalam waktu tiga hari. Padahal sebelumnya, selalu dikatakan bahwa klub yang bermain di kasta tertinggi harus memenuhi verifikasi bertahap untuk mendapat lisensi profesional.
Poin-poin tersebut merupakan sebagian kecil dari dasar digelarnya KLB, dan La Nyalla memaparkan kembali sejumlah poin lainnya di hadapan peserta sidang.
Striker Legenda Indonesia, Ribut Waidi Tutup Usia
Rencananya, jenazah almarhum akan langsung dikebumikan dan diberangkatkan dari rumah duka Perum Wahyu Asri Utomo di Jalan Wahyu Asri Dalam 4 B Nomor 70 Ngaliyan, Semarang.
Ribut merupakan salah satu bintang sepak bola nasional pada era 1980 hingga 1990-an. Pria kelahiran 5 Desember 1962 ini mencuatkan namanya sebagai salah satu bintang sepak bola Indonesia setelah berhasil membawa klubnya, PSIS Semarang, menjuarai Liga Perserikatan pada 1987. Dalam laga final yang digelar di Stadion Senayan (kini Gelora Bung Karno) tersebut, PSIS melibas Persebaya Surabaya 1-0. Meski gol kemenangan PSIS dicetak oleh Tugiman, Ribut tetap berjasa hingga dinobatkan sebagai pemain terbaik dalam pertandingan tersebut.
Setelah itu, karier profesionalnya pun melejit. Ia kemudian dipanggil PSSI untuk membela skuad "Merah Putih" di turnamen bergengsi SEA Games 1987. Di turnamen paling bergengsi itu, nama sang legenda pun semakin bersinar setelah mampu mencetak satu-satunya gol kemenangan Indonesia di partai final ketika mengempaskan Malaysia 1-0 pada 20 September 1987 di Stadion Senayan.
Kemenangan atas Malaysia itu sekaligus membawa Indonesia meraih medali emas pertama di cabang sepak bola SEA Games. Walhasil, pemain yang selalu memakai nomor punggung 10 tersebut kemudian selalu menjadi andalan timnas sepanjang 1989-1990 di beberapa kejuaraan internasional, antara lain Piala Kemerdekaan, Kualifikasi Piala Asia, dan Pra-Piala Dunia.
Untuk mengingat jasa serta pengabdiannya, Pemerintah Kota Semarang sempat mendirikan patung Ribut Waidi yang sedang menggiring bola di Jalan Karang Rejo. Meski kini patung itu sudah tak tersisa karena roboh, sang legenda akan tetap menjadi kenangan indah dalam jalur utama menuju Stadion Jatidiri, Semarang, tersebut.
Selamat jalan Ribut Waidi. Semoga selalu diberikan tempat terbaik di sisi Sang Maha Kuasa, dan namamu akan tetap kekal dalam setiap benak pencinta sepak bola Indonesia.
Lawan Filipina, Timnas Indonesia Diperkuat Greg Nwokolo
Greg menjadi pemain ISL keempat yang akan membela skuad "Merah Putih". Sebelumnya, trio Papua - Titus Bonai (Persipura Jayapura), Oktovianus Maniani (Persiram Raja Ampat), dan Patrich Wanggai (Persidafon Dafonsoro) - lebih dulu memperkuat timnas saat melakoni sejumlah laga internasional beberapa waktu lalu.
Seperti dilansir situs resmi Federasi Sepak Bola Filipina (PFF), Greg akan mewarnai barisan depan timnas Indonesia yang diisi juga oleh Wanggai, Irfan Bachdim, Tibo, dan Yoshua Pahabol. Sementara di lini tengah, Oktovianus Maniani, Fendri Mofu, Jajang Paliama, dan Hendra Bayu menjadi andalan dalam laga yang masuk ke dalam kalender FIFA ini.
Hengky Ardiles, Abdul Rahman, Novan Setia, dan Diego Michiels masih mendapat kepercayaan untuk mengisi sektor pertahanan. Sedangkan posisi penjaga gawang akan diisi oleh Markus Horizon dan Endra Prasetya.
Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin, sebelumnya mengungkapkan laga persahabatan melawan Filipina ini bertujuan untuk memperbaiki peringkat Indonesia di dunia. Selain itu, pertandingan ini juga dimaksudkan untuk menambah jam terbang penggawa skuad "Garuda" yang akan berlaga di turnamen Piala AFF November mendatang.
Berikut Susunan Lengkap Pemain:
Filipina
Kiper: Neil Etheridge, Roland Muller, Eduard Sacapano
Bek: Rob Gier, Jason Sabio, Juan Luis Guirado, Carlos Alberto de Murga, Bongbong Roxy Dorlas, Jerry Lucena, Dennis Cagara
Gelandang: James Younghusband, Manny Ott, Misagh Bahadoran, Patrick Gerry Anthony Reichelt, Jason De Jong, Paul Mulders, Marwin Janver Angeles, Lexton Moy, Jeffrey Christiaens, Chieffy Caligdong (c), Angel Guirado
Penyerang: Phil Younghusband, Ian Araneta, Denis Wolf
Indonesia
Kiper: Markus Maulana Horizon, Endra Prasetya
Bek: Hengky Ardilles, Novan Setia, Novendi, Whayu Wijiastanto, Hamdi, Abdul Rahman, Diego Michiels, Satrio Syam
Gelandang: Hendra Bayau, Jajang Paliama, Taufik, oktovianus Maniani, Fendri Mofu
Penyerang: Syamsul Arif, Patrick Wanggai, Irfan Bachdim, Titus Bonai, Greg Nwokolo, Yosua Pahabol
Kiper: Neil Etheridge, Roland Muller, Eduard Sacapano
Bek: Rob Gier, Jason Sabio, Juan Luis Guirado, Carlos Alberto de Murga, Bongbong Roxy Dorlas, Jerry Lucena, Dennis Cagara
Gelandang: James Younghusband, Manny Ott, Misagh Bahadoran, Patrick Gerry Anthony Reichelt, Jason De Jong, Paul Mulders, Marwin Janver Angeles, Lexton Moy, Jeffrey Christiaens, Chieffy Caligdong (c), Angel Guirado
Penyerang: Phil Younghusband, Ian Araneta, Denis Wolf
Indonesia
Kiper: Markus Maulana Horizon, Endra Prasetya
Bek: Hengky Ardilles, Novan Setia, Novendi, Whayu Wijiastanto, Hamdi, Abdul Rahman, Diego Michiels, Satrio Syam
Gelandang: Hendra Bayau, Jajang Paliama, Taufik, oktovianus Maniani, Fendri Mofu
Penyerang: Syamsul Arif, Patrick Wanggai, Irfan Bachdim, Titus Bonai, Greg Nwokolo, Yosua Pahabol
Jumat, 01 Juni 2012
Timnas U-14 Raih Prestasi di Malaysia
Di tengah suramnya perjalanan sepakbola nasional akibat kisruh yang tak kunjung usai. Oase datang dari Timnas U-14 yang menorehkan prestasi di turnamen AFC festival 2012 di Kinabalu,Malaysia.
Prestasi yang ditorehkan Dimas Hargiarso dkk juga sangat membanggakan. Timnas U-14 menjadi satu-satunya tim yang belum pernah merasakan gawangnya di bobol.
Pada laga pertama, Indonesia ditahan imbang Thailand tanpa gol, selanjutnya kemenangan menghampiri Timnas U-14 setelah gol tunggal Dimas Hargiatso membuat Indonesia mengungguli Vietnam. Tren positif tersebut berlanjut pada laga ketiga, Indonesia berhasil memukul Brunei Darussalam dengan 2 gol tanpa balas.
Faktor stamina sepertinya akan menjadi evaluasi tim pelatih setelah kembali Indonesia hanya mampu bermain imbang tanpa gol melawan Laos, namun pada pertandingan kelima Indonesia kembali ke track kemenangan dengan dua gol yang dicetak Richardo dan satu gol yang dipersembahkan Tedy, memastikan kemenangan 3-0 atas Filipina.
Namun di pertandingan kelima, Indonesia kembali tampil melempem dan kembali hanya mampu bermain imbang tanpa gol melawan Singapura.
Dengan hasil itu melengkapi rekor Garuda Muda dengan mencatat hasil tidak pernah kalah dan belum kebobolan satu gol pun dalam enam pertandingan.
Prestasi yang ditorehkan Dimas Hargiarso dkk juga sangat membanggakan. Timnas U-14 menjadi satu-satunya tim yang belum pernah merasakan gawangnya di bobol.
Pada laga pertama, Indonesia ditahan imbang Thailand tanpa gol, selanjutnya kemenangan menghampiri Timnas U-14 setelah gol tunggal Dimas Hargiatso membuat Indonesia mengungguli Vietnam. Tren positif tersebut berlanjut pada laga ketiga, Indonesia berhasil memukul Brunei Darussalam dengan 2 gol tanpa balas.
Faktor stamina sepertinya akan menjadi evaluasi tim pelatih setelah kembali Indonesia hanya mampu bermain imbang tanpa gol melawan Laos, namun pada pertandingan kelima Indonesia kembali ke track kemenangan dengan dua gol yang dicetak Richardo dan satu gol yang dipersembahkan Tedy, memastikan kemenangan 3-0 atas Filipina.
Namun di pertandingan kelima, Indonesia kembali tampil melempem dan kembali hanya mampu bermain imbang tanpa gol melawan Singapura.
Dengan hasil itu melengkapi rekor Garuda Muda dengan mencatat hasil tidak pernah kalah dan belum kebobolan satu gol pun dalam enam pertandingan.
Setelah Inter Milan, Everton Tantang Timnas Indonesia
Usai tim raksasa Italia, Inter Milan, melakukan tur selama lima hari, klub Liga Inggris Everton dikabarkan juga berminat melakukan lawatan ke Indonesia.
Kepastian kabar akan datangnya Everton dibenarkan Ketua PSSI Djohar Arifin Husin. Menurutnya agen klub yang menghuni posisi ketujuh klasemen Liga Primer Inggris itu sudah bertandang ke kantor PSSI mengajukan penawaran.
"Agennya datang dan menyatakan minatnya untuk bermain di Indonesia. Agennya sudah melihat suasana Stadion GBK," ujar Djohar usai meninjau latihan Timnas di Lapangan C, Senayan, Jakarta, Jumat (1/6/2012).
Menurut Djohar, ketertarikan tim yang sekota dengan Liverpool ini tak lepas dari kesuksesan tur Inter Milan selama di Indonesia.
"Karena beritanya (Inter Milan) mendunia. Sehingga tim-tim lain ingin menikmati hal itu," bebernya.
Meski begitu Djohar belum mau merinci detail waktu kedatangan dan kegiatan apa saja yang akan dilakukan Everton di Indonesia.
Selain Everton, Djohar juga menjanjikan kedatangan tim raksasa asal Argentina, Boca Juniors.
Kepastian kabar akan datangnya Everton dibenarkan Ketua PSSI Djohar Arifin Husin. Menurutnya agen klub yang menghuni posisi ketujuh klasemen Liga Primer Inggris itu sudah bertandang ke kantor PSSI mengajukan penawaran.
"Agennya datang dan menyatakan minatnya untuk bermain di Indonesia. Agennya sudah melihat suasana Stadion GBK," ujar Djohar usai meninjau latihan Timnas di Lapangan C, Senayan, Jakarta, Jumat (1/6/2012).
Menurut Djohar, ketertarikan tim yang sekota dengan Liverpool ini tak lepas dari kesuksesan tur Inter Milan selama di Indonesia.
"Karena beritanya (Inter Milan) mendunia. Sehingga tim-tim lain ingin menikmati hal itu," bebernya.
Meski begitu Djohar belum mau merinci detail waktu kedatangan dan kegiatan apa saja yang akan dilakukan Everton di Indonesia.
Selain Everton, Djohar juga menjanjikan kedatangan tim raksasa asal Argentina, Boca Juniors.
Djohar Arifin Akan Serahkan Operator Liga Indonesia ke Tangan Asing
Demikian dikatakan Djohar menyikapi tuntutan para pemain yang tergabung dalam Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) mengenai penghapusan dualisme liga tersebut.
Menurut Djohar, pihaknya akan mendorong dua kompetisi tersebut selesai sesuai jadwal. Jika telah selesai, maka akan dipilih siapa operator yang akan menggelar kompetisi selanjutnya. Sepeti diketahui, saat ini IPL dikelola oleh PT Liga Prima Sportindo, sementara ISL dikelola PT Liga Indonesia.
Namun, jika dua operator tersebut kembali berseteru, maka tak segan-segan Djohar akan mendatangkan operator asing yang dinilai akan lebih netral dan memilih klub apa saja yang layak ikut kompetisi dari IPL dan ISL.
"Setelah musim ini selesai kita duduk bersama berapa klub ISL dan berapa klub IPL, siapa operatornya. Kalau tidak ada yang netral bisa kita cari operator (asing). Apakah dari Malaysia atau dari Eropa yang netral," ujar Djohar saat ditemui di kantornya, Kamis (31/5/2012).
Sebelumnya, para pemain IPL dan ISL yang tergabung dalam Asosiasi Pesepak bola Profesional Indonesia (APPI) menuntut agar dualisme kompetisi tidak terjadi lagi.
"APPI mengharapkan dan mendukung adannya satu liga dalam satu kepengurusan federasi di Indonesia yang diakui secara sah di bawah naungan FIFA untuk mengelola persepakbolaan Indonesia secara profesional," ujar Presiden APPI Ponaryo Astaman dalam pernyataan sikapnya usai pertemuan di Hotel Altlet Century, Senin (28/5/2012) lalu.
Meski menginginkan adanya keputusan tegas dari FIFA terkait konflik kepengurusan PSSI, APPI tidak ingin federasi sepak bola dunia itu menjatuhkan sanksi. APPI hanya ingin, keputusan FIFA memihak kepada kesejahteraan pemain.
Menurut Djohar, pihaknya akan mendorong dua kompetisi tersebut selesai sesuai jadwal. Jika telah selesai, maka akan dipilih siapa operator yang akan menggelar kompetisi selanjutnya. Sepeti diketahui, saat ini IPL dikelola oleh PT Liga Prima Sportindo, sementara ISL dikelola PT Liga Indonesia.
Namun, jika dua operator tersebut kembali berseteru, maka tak segan-segan Djohar akan mendatangkan operator asing yang dinilai akan lebih netral dan memilih klub apa saja yang layak ikut kompetisi dari IPL dan ISL.
"Setelah musim ini selesai kita duduk bersama berapa klub ISL dan berapa klub IPL, siapa operatornya. Kalau tidak ada yang netral bisa kita cari operator (asing). Apakah dari Malaysia atau dari Eropa yang netral," ujar Djohar saat ditemui di kantornya, Kamis (31/5/2012).
Sebelumnya, para pemain IPL dan ISL yang tergabung dalam Asosiasi Pesepak bola Profesional Indonesia (APPI) menuntut agar dualisme kompetisi tidak terjadi lagi.
"APPI mengharapkan dan mendukung adannya satu liga dalam satu kepengurusan federasi di Indonesia yang diakui secara sah di bawah naungan FIFA untuk mengelola persepakbolaan Indonesia secara profesional," ujar Presiden APPI Ponaryo Astaman dalam pernyataan sikapnya usai pertemuan di Hotel Altlet Century, Senin (28/5/2012) lalu.
Meski menginginkan adanya keputusan tegas dari FIFA terkait konflik kepengurusan PSSI, APPI tidak ingin federasi sepak bola dunia itu menjatuhkan sanksi. APPI hanya ingin, keputusan FIFA memihak kepada kesejahteraan pemain.
Perang Bintang ISL digelar 15 Juli 2012
PT Liga Indonesia selaku penyelenggara kompetisi Indonesia Super League (ISL) kembali menggelar Perang Bintang yang akan dilaksanakan pada 15 Juli 2012 sebagai bagian dari upacara penutupan kompetisi musim 2011-2012.
Perang Bintang tersebut merupakan tradisi rutin saat kompetisi berakhir, dimana para pencinta sepakbola dilibatkan langsung dalam pemilihan pemain terbaik. "Kami akan kembali menggelar Perang Bintang pada 15 Juli dan pertandingannya akan digelar di kota tempat tim yang tampil sebagai juara ISL 2011-2012. Tim Bintang akan dihadapkan dengan tim yang tampil sebagai juara musim ini," ujar CEO PT Liga Indonesia, Djoko Driyono kepada wartawan di Jakarta, Rabu (30/5/2012).
Joko mengungkapkan, acara Perang Bintang tersebut juga akan diiringi dengan upacara penghormatan pemenang (inaugurasi) berupa penyerahan Piala Presiden bagi juara kompetisi ISL, runner-up, peringkat III, termasuk top skorer, pemain terbaik, dan tim "fair play".
"Ini merupakan suatu kehormatan dan kebanggaan bagi PT Liga untuk tahun 2012 dapat kembali menggelar Perang Bintang setelah hal serupa pernah dilaksanakan di kota Malang dan Papua pada musim sebelumnya. Perang Bintang merupakan suatu pertunjukan berkelas yang memadukan unsur sepakbola dan entertainment dengan diikuti pemain-pemain terbaik di Indonesia," paparnya.
Mengenai nominasi pemain terbaik, Djoko mempersilakan para pemirsa untuk memilihnya sendiri secara bebas, hal mana PT Liga semula memilih 130 nominasi, namun hal itu diurungkan.
Adapun mekanisme pemilihan dilakukan dengan polling. PT Liga melakukan kerjasama dengan Vivanews untuk memilih pemain "All Stars" tersebut dengan cara mengirimkan SMS ke 9981 dengan mengetik PBNAMA KLUB#NAMA PEMAIN.
Polling yang berlaku satu pemilih hanya untuk satu pemain ini akan ditutup pada tanggal 10 Juli 2012 dan hasilnya akan diumumkan pada 11 Juli 2012 atau empat hari menjelang pertandingan Perang Bintang.
"Kami akan memilih 18 pemain terbaik terdiri atas dua kiper, enam pemain belakang, enam pemain tengah dan empat pemain depan. Kompisisi ini sama seperti musim-musim sebelumnya. Dua voters yang beruntung akan mendapatkan atmosfir bersama para bintang. Sedangkan pelatih akan ditunjuk oleh PT Liga pada 9 Juli," ujarnya.
Sebagai televisi partner, PT Liga melakukan kerjasama dengan ANTV dan gelaran tersebut akan disiarkan secara langsung pada hari Minggu, 15 Juli 2012 mulai pukul 19.00 WIB.
Perang Bintang tersebut merupakan tradisi rutin saat kompetisi berakhir, dimana para pencinta sepakbola dilibatkan langsung dalam pemilihan pemain terbaik. "Kami akan kembali menggelar Perang Bintang pada 15 Juli dan pertandingannya akan digelar di kota tempat tim yang tampil sebagai juara ISL 2011-2012. Tim Bintang akan dihadapkan dengan tim yang tampil sebagai juara musim ini," ujar CEO PT Liga Indonesia, Djoko Driyono kepada wartawan di Jakarta, Rabu (30/5/2012).
Joko mengungkapkan, acara Perang Bintang tersebut juga akan diiringi dengan upacara penghormatan pemenang (inaugurasi) berupa penyerahan Piala Presiden bagi juara kompetisi ISL, runner-up, peringkat III, termasuk top skorer, pemain terbaik, dan tim "fair play".
"Ini merupakan suatu kehormatan dan kebanggaan bagi PT Liga untuk tahun 2012 dapat kembali menggelar Perang Bintang setelah hal serupa pernah dilaksanakan di kota Malang dan Papua pada musim sebelumnya. Perang Bintang merupakan suatu pertunjukan berkelas yang memadukan unsur sepakbola dan entertainment dengan diikuti pemain-pemain terbaik di Indonesia," paparnya.
Mengenai nominasi pemain terbaik, Djoko mempersilakan para pemirsa untuk memilihnya sendiri secara bebas, hal mana PT Liga semula memilih 130 nominasi, namun hal itu diurungkan.
Adapun mekanisme pemilihan dilakukan dengan polling. PT Liga melakukan kerjasama dengan Vivanews untuk memilih pemain "All Stars" tersebut dengan cara mengirimkan SMS ke 9981 dengan mengetik PBNAMA KLUB#NAMA PEMAIN.
Polling yang berlaku satu pemilih hanya untuk satu pemain ini akan ditutup pada tanggal 10 Juli 2012 dan hasilnya akan diumumkan pada 11 Juli 2012 atau empat hari menjelang pertandingan Perang Bintang.
"Kami akan memilih 18 pemain terbaik terdiri atas dua kiper, enam pemain belakang, enam pemain tengah dan empat pemain depan. Kompisisi ini sama seperti musim-musim sebelumnya. Dua voters yang beruntung akan mendapatkan atmosfir bersama para bintang. Sedangkan pelatih akan ditunjuk oleh PT Liga pada 9 Juli," ujarnya.
Sebagai televisi partner, PT Liga melakukan kerjasama dengan ANTV dan gelaran tersebut akan disiarkan secara langsung pada hari Minggu, 15 Juli 2012 mulai pukul 19.00 WIB.
Jilat Ludah Sendiri, PSSI Djohar Halalkan Pemain ISL di Timnas
Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) kembali menegaskan untuk tidak menutup pintu, bagi para pemain sepak bola dari Indonesia yang ingin memperkuat Tim Nasional Indonesia. Karena itu, PSSI selalu menerima dengan tangan terbuka dan tidak membedakan darimana asal pemain itu berkompetisi.
Penanggung Jawab Tim Nasional Indonesia, Bernhard Limbong menyatakan sudah tidak ada lagi perbedaan pemain ataupun kompetisi mengenai pemanggilan ke Timnas Indonesia. “Hingga kini PSSI tetap memberikan kesempatan kepada seluruh pesepakbola untuk berkostum Merah-Putih tanpa syarat apa pun,” terang Limbong Kamis (31/5) di kantor PSSI Senayan jakarta.
“Sejak awal, PSSI sudah meminta dan memanggil para pemain untuk bergabung di Tim Nasional Indonesia. Namun, banyak yang beralasan karena terhalang kebijakan klub. Jika demikian, PSSI hanya meminta toleransi dari klub dan kesediaan pemain secara tulus untuk membela bangsa dan negaranya,” sambungnya.
Menyikapi tuntutan para pemain yang tergabung dalam Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI), yang meminta legalitas dengan menanyakan surat resmi dari FIFA untuk persoalan tersebut, Limbong menanggapi dengan gampangnya.
“Tidak diperlukan lagi surat pengakuan tersebut. Pokoknya, setelah ISL diakui dalam Kongres Tahunan PSSI di Palangkaraya, otomatis pemain-pemain ISL juga sudah diakui oleh FIFA, itu saja sudah cukup,” tukasnya.
“Setelah PSSI melaporkan hasil Kongres Tahunan, maka ISL mendapat persetujuan dari FIFA dan AFC. Sehingga, para pemain ISL dipastikan boleh berseragam Timnas dan tidak lagi diperlukan adanya surat yang diterbitkan FIFA dan AFC,” Tambahnya.
Penanggung Jawab Tim Nasional Indonesia, Bernhard Limbong menyatakan sudah tidak ada lagi perbedaan pemain ataupun kompetisi mengenai pemanggilan ke Timnas Indonesia. “Hingga kini PSSI tetap memberikan kesempatan kepada seluruh pesepakbola untuk berkostum Merah-Putih tanpa syarat apa pun,” terang Limbong Kamis (31/5) di kantor PSSI Senayan jakarta.
“Sejak awal, PSSI sudah meminta dan memanggil para pemain untuk bergabung di Tim Nasional Indonesia. Namun, banyak yang beralasan karena terhalang kebijakan klub. Jika demikian, PSSI hanya meminta toleransi dari klub dan kesediaan pemain secara tulus untuk membela bangsa dan negaranya,” sambungnya.
Menyikapi tuntutan para pemain yang tergabung dalam Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI), yang meminta legalitas dengan menanyakan surat resmi dari FIFA untuk persoalan tersebut, Limbong menanggapi dengan gampangnya.
“Tidak diperlukan lagi surat pengakuan tersebut. Pokoknya, setelah ISL diakui dalam Kongres Tahunan PSSI di Palangkaraya, otomatis pemain-pemain ISL juga sudah diakui oleh FIFA, itu saja sudah cukup,” tukasnya.
“Setelah PSSI melaporkan hasil Kongres Tahunan, maka ISL mendapat persetujuan dari FIFA dan AFC. Sehingga, para pemain ISL dipastikan boleh berseragam Timnas dan tidak lagi diperlukan adanya surat yang diterbitkan FIFA dan AFC,” Tambahnya.
Langganan:
Postingan (Atom)