Selasa, 20 April 2010
Info Sepqakbola | Cium-Mencium Bibir di Lapangan
Peristiwa ciuman yang dilakukan Gary Neville dan Paul Scholes akhir pekan kemarin mengejutkan publik. Tapi tak perlu kaget sebenarnya, karena sudah pernah ada yang melakukan itu sebelumnya.
Ciuman Neville dengan Scholes terjadi usai pertandingan Manchester City kontra Manchester United. Scholes yang mencetak gol kemenangan MU di menit terakhir mendapat ciuman di bibir dari Neville.
Kontan peristiwa itu menjadi pembicaraan publik. Ciuman (di bibir) yang dilakukan dua orang pesepakbola, jelas tidak lazim. Apalagi, baik Neville dan Scholes adalah dua pria straight yang sama-sama sudah punya istri.
Tapi tindakan dua pemain senior MU itu bukanlah yang pertama. Sebelum ini, sudah pernah terjadi ciuman antara dua pesepakbola, seperti yang dilakukan dua pemain Liverpool, Steven Gerrard dan Xabi Alonso.
Keduanya berciuman di bibir selama lebih kurang satu detik dalam perayaan keberhasilan Liverpool menjuarai trofi Liga Champions tahun 2005 di Istanbul, Turki.
Saat itu, keduanya masih lajang, meski sudah punya pacar. Sebagai catatan, Gerrard menikahi Alex Curran pada tahun 2007, sedangkan Alonso menikahi Nagore Aranburu pada Juli 2009 meski mereka telah punya anak tahun 2008.
Nah, jauh sebelum itu lagi, ciuman dua pesepakbola juga dilakukan oleh dua bintang Argentina yang bermain di Boca Juniors, yakni Diego Maradona dan Claudio Caniggia.
Pada tahun 1995, Maradona bergabung dengan Boca dan bereuni dengan Caniggia, sahabat dekatnya. Saat itu, Maradona berjanji akan memberi ciuman untuk setiap gol yang dicetak Caniggia.
Rupanya, tindakan Maradona ini mendatangkan rasa cemburu kepada istri Caniggia saat itu, Mariana Nannis, yang entah berkelakar atau tidak menyebut Maradona jatuh cinta dengan suaminya. "Pasti karena rambutnya yang pirang dan ototnya yang kekar," tutur Nannis yang mantan model itu.
Tidak pernah ada catatan kapan pertama kalinya ciuman dua pesepakbola pria terjadi. Bagi sebagian orang, tindakan tersebut mengejutkan, tapi buat yang lain mungkin saja tidak. Penilain akhirnya kembali kepada masing-masing orang.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar